Untuk memahami sepenuhnya tentang teknologi blockchain ada beberapa fungsi yang perlu anda pahami, dan salah satunya adalah hash. Pada artikel ini kami akan memberikan penjelasan sederhana tentang nilai hash dalam kaitannya dengan blockchain.
Fungsi hash memetakan semua jenis data sewenang-wenang menjadi keluaran dengan panjang tetap. Fungsi matematika ini dapat mengambil berbagai panjang input data dan menerjemahkannya ke output dengan panjang tetap sebagai sarana untuk mengatur atau mengenkripsi transaksi (data asli disebut input, dan transformasi akhir disebut hash). Di bawah ini adalah gambar bagus yang menjelaskan proses hashing.
Hash juga digunakan untuk keamanan dan mereka beroperasi sebagai jalan satu arah, yang membuat mereka tidak mungkin untuk merekayasa balik. Fungsi hash dapat mencegah pengeluaran ganda pada blockchain, dan ketika ada perubahan dalam file hash, hashnya akan otomatis berubah juga. Ini berarti bahwa setiap hash berikutnya terkait dengan hash sebelumnya, sehingga harus ada konsistensi di semua blok.
Anda mungkin melihat hash disebut sebagai salah satu dari yang berikut, tetapi ini semua (relatif) mengacu pada hal yang sama:
- Hash
- Hash Value
- Hаѕhіng
- Hаѕh Cоdеѕ
- Hash Function
- Hаѕh Outрut
Setiap transaksi on-chain menghasilkan nilai hash yang merupakan string huruf dan angka yang tidak dienkripsi.
Apa Tujuan dari Hash?
Hash dapat memampatkan sejumlah besar data dan membuatnya lebih mudah untuk disimpan yang memungkinkan blockchain berjalan secara efisien. Karena semua data dienkripsi pada panjang yang sama meskipun ukuran aslinya, ini membuat tidak mungkin untuk menebak bobot informasi input asli.
Dimana Hash Terletak?
Sebuah hash hadir di header blok dan terdiri dari:
- Nomor versi dari blockchain
- Stempel waktu UNIX
- Pointer hash
- Nonce, yang merupakan sebuah nilai sangat dibutuhkan penambang untuk membuat blok
- Sebuah hash dari akar Merkle